Jumat, 04 Juli 2014

Persembahan untuk Ranu



Unnes (5/6), suasana Universitas Negeri Semarang tepatnya di panggung terbuka Fakultas Bahasa dan Seni begitu mengharukan. Malam itu tepat memperingati 100 hari almarhum Siddiq Ranu Wijaya (dosen Bahasa Jawa). Acara tersebut merupakan acara persembahan untuk Ranu yang dibuat oleh teman-teman dari UKM Kesenian Jawa, sebagai tanda sayang mereka kepada Ranu. Dalam acara tersebut dihadiri ayah, ibu, serta adik perempuan dari Almarhum Ranu. Rangkaian acara dibuat menarik mungkin, mulai dari persembahan geguritan, macapat, tari, launching buku, launching perpustakaan dan persembahan inti yaitu ketoprak dengan lakon “Daredah”. Acara dimulai dengan persembahan berupa geguritan yang disampaikan oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa yaitu Iis Islamiyah, Siti Fatimah, Melanti, dan Ivanka, kemudian dilanjutkan dengan persembahan berupa macapat. Macapat tersebut termasuk macapat dhandhanggula yang diciptakan oleh Wahyu khusus untuk Almarhum Ranu. Acara dilanjutkan dengan persembahan Tari Sesaji yang dirasakan begitu mistis, kemudian launching buku dengan judul “kanggo Ranu”dan launching perpustakaan Siddha Dharma Siswa. Buku tersebut berisi kumpulan tulisan Ranu dan juga tulisan-tulisan yang menyangkut Almarhum Ranu, sedangkan perpustakaan berisi dengan semua buku yang dimiliki Almarhum Ranu. Suasana begitu mengharukan saat ayah dan ibu dari Almarhum Ranu memberi sambutan, dalam sambutannya ayah Almarhum Ranu mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman dari UKM yang sudah menyiapkan semua acara dengan baik. Beliau juga menyatakan bahwa beliau sangat bangga kepada Almarhum Ranu, dan menyerahkan semua buku milik Ranu supaya bisa bermanfaat bagi semuanya. Acara ditutup dengan persembahan ketoprak. Para pemain ketoprak bukan hanya mahasiswa melainkan para dosen Bahasa Jawa, seperti Bapak Teguh, Bapak Sungging, Bapak Widodo, dan masih banyak yang ikut serta.

0 komentar:

Posting Komentar